Senin, 12 November 2018

pengaruh iptek terhadap nkri


PENGARUH KEMAJUAN IPTEK TERHADAP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA



A.   Mengidentifikasi Pengaruh Kemajuan Iptek terhadap NKRI
Pada abad ke-20, rekayasa teknologi yang dikembangkan oleh manusia terus mengalami menuju kesempurnaan. Pada abad ini ditemukan beberapa alat yang sangat menunjang pada perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal tersebut menunjukkan kemajuaniptek sedang dinikmati oleh seluruh masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Kemajuan iptek memberikan pengaruh bagi kehidupan sebuah bangsa, baik pengaruh positif ataupun negatif. Berikut pengaruh positif dan negatif dari kemajuan iptek dalam berbagai aspek kehidupan.
1.     Pengaruh Positif Kemajuan Iptek bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
a.    Aspek Politik
Kemajuan iptek,menjadikan nilai-nilai seperti keterbukaan, kebebasaan dan demokrasi berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia. Keterbukaan dimungkinkan akan dapat mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga dapat dicapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
b.    Aspek Ekonomi
1)        Meningkatnya investasi asingn atau penanaman modal asing di negara kita.
2)      Terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri.
3)      Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi.
4)       Meningkatnya kesempatan kerja dan devisa negara.
5)      Meningkatkan kemakmura madyarakat.
6)      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

c.    Aspek Sosial Budaya
Dengan adanya informasi kita bisa mencontoh atau belajar banyak dari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan kesejahteraan kita.
d.    Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan
ï  Menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntunan terhadap dilaksanakannya hak asasi manusia.
ï  Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
ï  Menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional.
ï  Menguatnya suprenasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara.


2.     Pengaruh Negatif Iptek bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
a.    Aspek Politik
Nilai yang dibawa iptek tidak menutup kemungkinan akan disalahartikan oleh masyarakat. Akibatnya akan menimbulkan terganggunnya stabilitas politik nasional. Pengaruh negatif lain yang harus diwaspadai adalah munculnya gerakan-gerakan radikalisme  dan terorisme.

b.    Aspek Ekonomi
v  Terdesaknya barang lokal terutama yang tradisional karena kalah saing dengan barang luar negeri.
v  Perekonomian negara akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan makin mudahnya orang asing menanamkan modal di Indonesia.
v  Timbulnya kesenjangan sosial akibat adanya persaingan bebas.
v  Pemerintah hanya sebagai regulator pengaturan ekonomi yang mekanismenya ditentukan oleh pasar.
v  Sektor ekonomi rakyat yang bersubsidi semakin berkurang.

c.    Aspek Sosial Budaya
õ  Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang dari luar negeri.
õ  Munculnya sifat hedonisme.
õ  Adanya sikap individualisme.
õ  Kesenjangan sosial semakin tajam antara yang kaya dan miskin.
õ  Munculnya gejala westernisasi.
õ  Memudarnya semangat gotong royang, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawan sosial.
õ  Makin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

d.    Aspek Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
Akan menimbulkan tindakan anarkis dari masyarakat yang dapat menganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kedaulatan negara semakin berkurang.

B.   Membangun Sikap Selektif dalam Menghadapi Berbagai Pengaruh Kemajuan Iptek

1.     Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan Iptek
Dengan iptek hidup manusia akan dipermudah. Agar tidak menimbulkan permasalahan dan dampak negatif , manusia perlu memiliki tanggung jawab etis di dalam menggembangkan dan menerapkan iptek. Dalam menggembangkan dan menerapkan iptek perlu mengingat landasan idealnya, yaitu Pancasila dan landasan konstitusionalnya, yaitu UUD NRI Tahun 1945. Iptek harus dikembangkan dan diterapkan untuk kemaslahatan manusia, bukan untnuk menyiksa dan mencelakakan manusia. Upaya memanfaatkan, menggembangkan dan menguasai iptek diarahkan agar senantiasa meningkatkan kecerdasan manusia, mengingkatkan pertambahan nilai barang dan jasa, serta kesejahteraan masyarakat melalui pencepatan industrialisasi sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan dengan mengindahkan kondisi lingkungandan kondisi sosial masyarakat.
2.     Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek
Ada tiga alternatif sikap yang bisa diambil oleh bangsa kita dalam menghadapi kemajuan iptek.
*      Menolak dengan tegas semuapengaruhh kemajuan iptek dalam semua aspek kehidupan.
*      Menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa disaring terlebih dahulu.
*      Bersikap selektif dalam mengambil hal-hal positif dari kemajuan iptek dan membuang hal-hal negatifnya.

a.    Sikap Selektif terhadap Pengaruhh Kemajuan Iptek di Bidang Politik
Ada empat hal yang selalu dikedepankan pada saat ini dalam bidang politik yaitu, demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasi manusia. Bangsa Indonesia harus mampu mewujudkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun  tidak meninggalkan kemitraan dan kerjasama dengaan negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Bangsa Indonesia harus segera mewujudkanhal sebagai berikut.
v  Menggembangkan demokratisasi dalam segala bidang.
v  Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
v  Mengadakan reformasi lembaga poltik agar menjalankan fungnsi dan peranannya secara baik dan benar.
v  Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
v  Menegakkan supremasi hukum.
v  Memperkuat posisi Inndonesia dalam kancah politik internasional.

b.    Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang Ekonomi
Sebelum bidang politik, kemajuan iptek lebih dahulu terjadi dalam bidang ekonomi. Sejak digulirkannya liberalisasi ekonomi oleh Adam Smith sekitar abad ke-15, telah melahirkan perusahaaan multinasional yang melakukan aktivitas perdangangannya ke berbagai negara. Muali abad ke-20 paham liberal kembali dianut oleh negara didunia terutama negara maju.
Sikap selektif terhadap dampak kemajuan iptek dapat dipertegas salah satunya dengan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional. Kegiatan konkretnya adalah:
o   Meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
o   Meningkatkan komoditasekonomi yang mutunya, jumlahnya dan pasokannya serta harganya bersaing.
o   Perbaikan perangkat hukum yang mengabdi pada kepentingan nasional.


c.    Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, keemajuan iptek membawa pengaruh dalam perilaku yang ditampilkan setiap masyarakat, diantaranya adalahgayahidup, gaya pakaian, dasar ikatan hidup bermasyarakat, semakin mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
Kemajuan iptek ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar hal tersebut bersifat positif dan dapat diserap kedalam budaya kehidupan sehari-hari, maka perlu mengusahakan perrubahan nilai dan prilaku:
·         Terbukanya terhadap inovasi dan perrubahan.
·         Berorientasi pada massa depan daripada masa lampau.
·         Dapat memanfaatkan kegunaan iptek.
·         Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestadi.
·         Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.
·         Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.


Kamis, 24 Mei 2018

PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN & MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN POLITIK

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai dari Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu.
Sejarah klasik yang dipahami tentang kekalahan Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 adalah akibat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Dengan perkataan lain setelah itu Jepang menyerah tanpa syarat. Sebenarnya yang terjadi pada tanggal 15 Agustus, bukan penyerahan Jepang dalam arti yang resmi, karena hal tersebut baru terjadi pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal Amerika Serikat Misouri yang berlabuh di teluk Tokyo. Namun pada tanggal 14 Agustus 1945 memang Pemerintah Jepang melalui duta besarnya di Swiss mengirim surat untuk mematuhi keputusan Postdam (Koneferensi sekutu dikota Postdam). Berita yang dibuat oleh  menteri muda luar negeri Jepang Shunichi Matsumoto ini antara lain berisi keterangan bahwa Hirohito sudah mendatangani naskah penerimaan deklarasi Postdam.

Berita yang diterima di Indonesia dan kemudian dianalisa adalah berita tanggal 14 Agustus 1945 tersebut. Surat yang dikirim pemerintah Jepang ini merupakan sambungan saja dari surat tertanggal 10 Agustus 1945, dimana Jepang menawarkan diri untuk merundingkan penyerahan karena Hirohito merisaukan perdamainan dunia. Keadaan di dalam negeri Jepang saat itu memang tidak menentu misalnya menjelang tanggal 15 Agustus 1945 telah terjadi percobaan kudeta gagal yang dilakukan para perwira muda pimpinan Let.Kol Takeshita, Mayor Hidemasa Koga dan Mayor Hatanaka. Kejadian tersebut dapat diantisipasi oleh militer pro Kaisar. Karena merasa bertanggungjawab, Jenderal Anami selaku Menteri Angkatan Darat Jepang akhirnya melakukan bunuh diri.

Pada jam 12.00 waktu Tokyo tanggal 15 Agustus 1945, Hirohito berbicara di radio tentang penerimaan deklarasi Postdam. Berita inilah yang resmi menghentikan Perang Asia Timur Raya. Pidato yang terlebih dahulu direkam pada piringan hitam (gramofone) pada tanggal 14 Agustus 1945 ini dikenal sebagai pidato suci Hirohito berjudul "The Voice of the Crane". Amerika selaku negara besar dalam jajaran Sekutu menanggapi peryataan Jepang itu sebagai reaksi akibat pemboman dengan teknologi mutahir hasil rekayasa para ahli atom nasionalnya. Berita kekalahan Jepang merupakan berita besar buat pemuda Indonesia guna meningkatkan perjuangannya
Setelah Jepang kalah dari sekutu lalu dukungan dari masyarakat sangat banyak untuk kemerdekaan Indonesia
1. Aksi perjuangan rakyat Jakarta
Dengan merampas beberapa pucuk senjata milik Jepang, bambu runcing, senjata tajam lainnya, rakyat Jakarta menyerbu tempat-tempat penting yang masih diduduki Jepang. Johar Nur memimpin para pemuda mengambil alih kereta api pada tanggal 3 September 1945. Jawatan Radio dikuasai Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945. Para pemuda melakukan aksi corat-coret, menuliskan semboyan-semboyan perjuangan di tembok-tembok, kereta api, trem. Semboyan tersebut antara lain: “Merdeka atau mati, “Sekali Merdeka tetap merdeka”.
2. Rapat raksasa di lapangan Ikada (19 September 1945)
Pada 19 September 1945, para pemuda Jakarta dipelopori oleh Komite Van Aksi Menteng 31 merencanakan menggerakkan massa dalam suatu rapat raksasa di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) dengan tujuan agar Presiden Sukarno berbicara langsung di hadapan rakyat. Penjagaan tentara Jepang sangat ketat, tetapi tidak menggoyahkan rakyat untuk menghadirinya. Presiden Sukarno tidak jadi berpidato dan hanya menyampaikan beberapa pesan singkat, antara lain meminta rakyat supaya percaya pada pemimpin dan pulang dengan tenang.

Makna dari rapat raksasa di Lapangan Ikada:

a. Berhasil mempertemukan pemerintah RI dengan rakyatnya.
b. Perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.
c. Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsaIndonesia sendiri.
4. Pernyataan dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX berbunyi sebagai berikut:
a.       Bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah Daerah Istimewa dari negara republik Indonesia.
b.      Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat, dan oleh karena itu berhubunng dengan keadaan pada dewasa ini segala kekuasaan dalam Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat mulai saat ini berada di tangan kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnya kami pegang seluruhnya.
c.       Bahwa perhubungan antara Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dalam Pemerintahan Pusat Negara Republik Indonesia bersifat langsung dan kami bertanggung jawab atas Negeri kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Kami memerintahkan supaya segenap penduduk dalam Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat, 28 Puasa, Ehe, 1876 (5 September 1945) Hamengkubuwono IX.
Peristiwa itu diikuti oleh daerah-daerah swapraja lainnya, seperti Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran dan Cirebon.
5. Dukungan rakyat Aceh
 Aceh sejak dahulu merupakan daerah yang gigih menentang penjajah Belanda. Berita proklamasi kemerdekaan disambut gembira oleh rakyat Aceh. Pemuda Syamaun Gaharu dan Teuku Nyak Arif membentuk barisan pemuda yang kuat, kelak nanti inilah yang menjaddi inti TKR di Aceh. Mereka melucuti senjata tentara Jepang yang berada di Aceh.

Makna Proklamasi bagi kehidupan politik adalah Proklamasi Kemerdekaan sudah menjadi titik tolak bagi bangsa Indonesia untuk segera bangkit dan membangun mengejar ketertinggalan diberbagai bidang. Selain itu, kemerdekaan ini terasa lebih bermakna karena kemerdekaan ini diperoleh melalui usaha sendiri, bukan merupakan hasil pemberian Jepang. Saatnya bagi kita sebagai generasi penerus, untuk memaknai dan mengisi kemerdekaan yang sudah dipersembahkan para pejuang sesuai dengan perkembangan zaman.

Sebagai pemuda jaman sekarang harus bisa menerapkan makna dari proklamasi kemerdekaan seperti harus jujur dan saling membantu tanpa memandang status sosialnya. Tidak memicu kerusuhan ataupun menimbulkan masalah yang dapat merugikan orang lain.




pengaruh iptek terhadap nkri

PENGARUH KEMAJUAN IPTEK TERHADAP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A.    Mengidentifikasi Pengaruh Kemajuan Iptek terhadap NKR...